BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat
dipengaruhi oleh media tanam (tanah) yang subur
serta pupuk yang digunakan. Contohnya menggunakan
pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang bersifat alami yang
berasal dari kotoran binatang, seperti pupuk kandang dari kotoran sapi,
ayam, kambing dan sebagainya. Apabila menanam suatu jenis tumbuhan dengan menggunakan
pupuk kandang maka tumbuhan tersebut akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal karena pengaruh dari pupuk
tersebut.
Tanaman kacang hijau adalah sejenis tanaman
budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk
suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2.
Apakah jenis pupuk yang paling baik dan
kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
C. Hipotesis
1.
Jika tanaman kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda.
2.
Jenis pupuk kandang yang paling baik
yaitu pupuk kandang ayam, dan pupuk yang kurang baik adalah pupuk kandang
kambing.
D. Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui Pengaruh jenis pupuk terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2.
Mengetahui jenis pupuk yang paling baik
dan kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
E.
Manfaat
Penelitian
Hasil
dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pengaruh jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman, terutama
kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik
sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan
merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali
pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel
secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor
eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.
2. Perkecambahan
Perkecambahan
adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa.
Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya
perkecambahan adalah sebagai berikut.
ü
Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
ü
Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis
berkelompok
ü
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
ü
Organogenesis sel: Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
ü
Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
ü
Perkecambahan:Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Urutan proses perkecambahan diawali dengan
proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan
dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk
membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran
tersebut berupa sumber energi sebagai bahan penyusun
komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang.
3. Tanaman Kacang Hijau
a.
Pengertian Kacang Hijau
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropis. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Tanaman
kacang hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan menghasilkan
produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman
terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Elemen
makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O),Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalsium (Ca) dan Kalium(K). Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam
unsur utama ialah Mangan (Mn), Besi
(Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
b.
Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( Dikotil / Berkeping dua )
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
4. Pupuk Kandang
Pupuk
kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari
binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari
komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda,
tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan
binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa
tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi kandungan
karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun mineral.
Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan karbohidratnya
sangat kecil. Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein yang tinggi,
sehingga memberikan suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro
organisme. Komposisi kimiawi pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya
adalah sebagai berikut:
Unsur-unsur
kimiawi
|
Pupuk
Kandang
|
Domba
(%) **
|
Kuda
(%) ***
|
Sapi
(%) **
|
Ether
|
2,8
|
1,9
|
2,8
|
Air
dingin
|
19,2
|
3,2
|
5,0
|
Air
panas
|
5,7
|
2,4
|
5,3
|
Hemisellulosa
|
18,5
|
23,5
|
18,6
|
Sellulosa
|
18,7
|
27,5
|
25,2
|
Lignin
|
20,7
|
14,2
|
20,2
|
Total
Protein
|
25,5
|
6,8
|
14,9
|
Debu
|
17,2
|
9,1
|
13,0
|
Keterangan:
** Ekskreta padat dan cair ***
Ekskreta padat saja
Pupuk
kandang dari kotoran domba kandungan proteinnya tinggi, juga air dingin sebagai
pelarut bahan-bahan organik dan debunya, tapi pupuk kandang kotoran domba
rendah kandungan sellulosa. Pupuk kandang dari kotoran kuda rendah kandungan
proteinnya dan tinggi kandungan sellulosanya dan hemisellulosa. Sedangkan pupuk
kandang dari kotoran sapi persentase kandungan unsur-unsurnya berada diantara
kedua jenis pupuk kandang tersebut.
Sejumlah
hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam keadaan dingin
mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai
P2O5, dan 0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung
400 - 600 pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon
nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen
dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya dalam bentuk terlarut dalam air,
dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut
ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur kimiawi (nitrogen,
P2O5, dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.
Pupuk
Kandang
|
Kelembaban
(%)
|
Nitrogen
(%)
|
P2O5
(%)
|
K2O
(%)
|
Lembu,
Sapi
|
80
|
1,67
|
1,11
|
0,56
|
Kuda
|
75
|
2,29
|
1,25
|
1,38
|
Domba
|
68
|
3,75
|
1,87
|
1,25
|
Babi
|
82
|
3,75
|
3,13
|
2,50
|
Ayam
|
56
|
6,27
|
5,92
|
3,27
|
Merpati
|
52
|
5,68
|
5,74
|
3,23
|
Mari
kita pelajari sebenarnya mana pupuk kandang yang mempunyai persentase yang kita
butuhkan untuk tanah kita, perhatikan tabel dibawah ini.
Jenis Hewan
|
Unsur makro (%)
|
Unsur Mikro (%)
|
N
|
P
|
K
|
Ca
|
Mg
|
Mn
|
Fe
|
Cu
|
Zn
|
Ayam
|
1,72
|
1,82
|
2,18
|
9,23
|
0,86
|
610
|
3475
|
160
|
501
|
Sapi
|
2,04
|
0,76
|
0,82
|
1,29
|
0,48
|
528
|
2597
|
56
|
239
|
Kambing
|
2,43
|
0,73
|
1,35
|
1,95
|
0,56
|
468
|
2891
|
42
|
291
|
Domba
|
2,03
|
1,42
|
1,61
|
2,45
|
0,62
|
490
|
2188
|
23
|
225
|
Sumber : Organic Vegetable Cultivation in Malaysia (2005)
Dari
tabel terlihat bahwa kotoran kambing memiliki unsur N lebih tinggi dibanding
dengan kotoran ayam, sapi dan domba. Sedangkan unsur P kotoran ayam paling
tinggi, unsur P mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah. Setelah kita
mempelajari tabel diatas kita tahu mana yang harus kita pakai sebagai bahan
pupuk untuk tanaman kita. Kita butuh unsur N tinggi gunakanlah kotoran kambing,
K gunakan kotoran ayam dan seterusnya.
Banyak jenis pupuk kandang yang digunakan, antara
lain sebagai berikut:
a.
Pupuk Kandang Ayam
Pemanfaatan
pupuk kandang ayam termasuk luas. Umumnya dipergunakan oleh petani sayuran.
Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi
dari pupuk kandang lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis
konsentrat yang diberikan. Selain itu, dalam kotoran ayam tersebut tercakup
sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat
menyumbangkan tambahan hara kedalam pupuk kandang terhadap sayuran.
Beberapa
hasil penelitian aplikasi pupuk kandang ayam, selalu memberikan respon tanaman
yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif
lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup jika
dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya.
b.
Pupuk Kandang Sapi
Diantara jenis pupuk kandang, pupuk
kandang sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal
ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi lebih
dari 40. Tingginya kadar C dalam pupuk kandang sapi menghambat penggunaan
langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama.
Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang
tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama
akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pupuk kandang sapi harus
dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pupuk kandang sapi dengan rasio C/N
di bawah 20.
Selain masalah rasio C/N,
pemanfaatan pupuk kandang sapi secara langsung juga berkaitan dengan kadar air
yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pupuk
kandang dengan kadar air yang tinggi di aplikasikan secara langsung akan
memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih
berlangsung.
c.
Pupuk Kandang Kambing
Tekstur
dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak
sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses
dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pupuk kandang
kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio
C/N < 20, sehingga pupuk kandang kambing akan lebih baik penggunaanya bila
di komposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pupuk
kandang ini akan memberikan manfaat yang ,lebih baik pada musim kedua
penanaman. Kadar air pupuk kandang kambing relatif lebih rendah dari pupuk
kandang sapi dan sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang ayam.
Kadar hara pupuk kandang kambing mengandung kalium
yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang lainnya. Sementara kadar hara N
dan P hampir sama dengan pupuk lainnya.
B.
Kerangka
Konsep
Keterangan:
: variabel
yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
BAB
III
METODELOGI
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di rumah Deo Marta Dipayana, di dusun Bagek Nunggal, desa
Peteluan Indah, kecamatan Lingsar .
2.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini dimulai dari tanggal 12 agustus sampai dengan 19 agustus 2013.
B.
Variabel
Penelitian
1.
Variabel Bebas/ Manipulasi
ü Jenis
pupuk.
2.
Variabel Terikat/ Respon
ü Pertumbuhan
(tinggi tanaman).
ü Perkembangan
(tanda-tanda perkembangan).
ü Biji
kacang hijau.
3.
Variabel Kontrol
ü Media
tanam.
ü Lingkungan
Penanaman.
ü Jumlah
pupuk (volume).
ü Waktu
penanaman.
C.
Alur
Kerja
D. Pengumpulan Data
1.
Alat dan Bahan
a. Alat
·
3 buah pot ukuran sedang
·
Skop
·
Alat ukur (penggaris)
·
Alat tulis
b.
Bahan
·
Tanah
·
Air
·
Biji kacang hijau
·
Pupuk kotoran ayam
·
Pupuk kotoran kambing
·
Pupuk kotoran sapi
2.
Metode Pengamatan
Pengamatan
kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-4 dalam kurun waktu 8
hari masa tanam.
3.
Tehnik Penelitian
Penelitian
dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur,
berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap
pot ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada
masing-masing pot plastik yaitu pemberian
air dua sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi
hari dan satu sendok makan pada sore
hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran
panjang batang menggunakan penggaris.
4.
Cara Kerja
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
b.
Memberi nomor satu sampai tiga pada pot
yang telah disiapkan.
c.
Mengisi masing-masing pot dengan tanah
hingga dua per tiganya.
d.
Memberi pupuk kotoran ayam pada pot 1
hingga terisi penuh.
e.
Mengulangi langkah ke empat pada pot 2
dan 3 namun dengan pupuk yang berbeda secara berurutan yakni pupuk kotoran
kambing, dan pupuk kotoran sapi.
f.
Memberi air pada masing-masing pot
dengan takaran yang sama.
g.
Menanam beberapa biji kacang hijau
dengan jarak berjauhan.
h.
Meletakkan setiap pot pada lingkungan
yang sama dan menyiramnya setiap hari secara teratur dengan volume yang sama.
i.
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau pada setiap pot selama 5 hari dimulai pada hari keempat dan mencatat
hasilnya dalam tabel pengamatan.
j.
Membuat analisa dan menyatakan
kesimpulan berdasarkan tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Tabel Hasil Penelitian
Pot
|
Jenis
Pupuk
|
Kenaikkan
Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-
|
Rata-rata
(cm)
|
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Ayam
|
1,60
|
0,40
|
0,60
|
0,60
|
3,80
|
1,40
|
Semua biji
berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-4
|
2
|
Kambing
|
0,85
|
5,85
|
3,60
|
4,00
|
2,20
|
3,30
|
Semua biji
berkecambah pada hari ke-2, dan semua biji muncul daun pada hari ke-3.
|
3
|
Sapi
|
0,67
|
3,81
|
3,28
|
1,44
|
2,24
|
2,29
|
Semua biji
berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-4.
|
Sumber: Hasil Pengamatan
B.
Grafik
Pertumbuhan Kacang Hijau
Sumber: Hasil Pengolahan Data
C. Analisis Data
Berdasarkan data pada tabel di atas,
dapat dilihat bahwa setiap hari tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang
terlihat dari bertambahnya tinggi tanaman. Dari data tersebut, juga dapat
diketahui kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh jenis
pupuk yang berbeda. Semakin besar rata-rata tinggi tanaman, maka dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau itu juga semakin baik, begitu
juga sebaliknya.
Penghitungan rata-rata tinggi tanaman
kacang hijau dalam penelitian yang kami lakukan dimulai pada hari ke-4
(pengukuran pertama) sampai hari ke-8 (pengukuran terakhir) masa tanam. Sedangkan
pada hari pertama sampai hari ke-3 tidak dihitung.
Pada pengukuran pertama yaitu hari
ke-4, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman
kacang hijau sebesar 0,85 cm. Pada pot 3
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,67 cm.
Pada pengukuran kedua atau hari ke-5, rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,40
cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 5,85 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau sebesar 3,81 cm.
Pada pengukuran ketiga atau hari
ke-6, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 3,60 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,28 cm.
Pada pengukuran keempat atau hari
ke-7, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 4,00 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,44 cm.
Pada pengukuran kelima pada hari
ke-8, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,80 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 2,20 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,24 cm.
Dari
data di atas, dapat kita bandingan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
diberi pupuk kandang ayam, sapi, maupun kambing. Ternyata hanya tanaman kacang
hijau yang diberi pupuk kotoran kambing dapat melebihi rata-rata tinggi tanaman
kacang hijau yang diberi pupuk lain.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
analisis data di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Hipotesis
kami yang mengatakan bahwa “jika tanaman
kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan berbeda”, terbukti kebenarannya. Kebenaran tersebut
dilihat dari percobaan yang kami lakukan, setiap pot memiliki rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau yang berbeda-beda dan tanda-tanda perkembangan seperti
usia berkecambah dan munculnya daun berbeda-beda pula.
2. Hipotesis
kami yang menyatakan bahwa “jenis pupuk yang paling baik adalah pupuk kandang
ayam dan yang kurang baik adalah pupuk kandang kambing" tidak terbukti.
Hasil penelitian kami menunjukkan sebaliknya, pupuk kandang kambinglah yang justru paling
baik dan pupuk kandang ayam yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
B.
Saran
Untuk
memperoleh hasil tanaman yang
baik,
diperlukan media tanam yang cocok dan nutrisi yang cukup agar pertumbuhan suatu tanaman
dapat optimal. Kita dapat menggunakan pupuk alami (organik) sebagai nutrisinya. Contohnya pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang,
seperti pupuk kandang sapi, ayam, kambing dan sebagainya lebih baik dibandingkan bila menggunakan pupuk buatan (non organik). Pupuk buatan banyak mengandung zat kimia yang tidak baik
bagi pertumbuhan suatu tanaman.
DAFTAR
PUSTAKA