Belajar Bootstrap Bagian 5: Membuat Tabel Dengan Bootstrap


Membuat Tabel Dengan Bootstrap

Pada bagian sebelumnya kita sudah mempelajari bagaimana membuat bermacam – macam form dengan bootstrap, kalau begitu kali ini kita belajar tentang tabel bootstrap. Tabel digunakan untuk keperluan menampilkan data dengan lebih rapi dan terstruktur. Dalam pembuatannya, bootstrap menyediakan beberapa class table yang bisa digunakan, yaitu:
  • Class table : table dasar pada bootstrap
  • Class table-bordered : tabel yang memiliki garis tegas sebagai pemisah antar baris maupun kolom
  • Class table-hover : tabel yang memiliki efek hover, yaitu suatu baris akan berubah warna secara otomatis ketika cursor berada diatasnya.
  • Class table-striped : tabel yang memiliki 2 warna berbeda pada setiap barisnya secara bergantian yang berguna apabila melibatkan banyak data maka kita dapat lebih memedakan antara baris data yang satu dan lainnya.
Pada pembuatan suatu tabel dengan menggunakan bootstrap, kita hanya harus memanggil class dari table dengan bentuk yang kita inginkan. Selebihnya, sama seperti kita membuat tabel pada html biasa.

Membuat tabel bootstrap secara default

Buat file baru dengan nama tabel.html, kemudian tuliskan kode berikut ini:

<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
  <title>Belajar Bootstrap</title>
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
 </head>
 <body>
  <div class="container">
   <h3>Membuat Tabel Dengan Bootstrap</h3>
   <hr>
   <!-- Class table -->
   <h4>Tabel dengan class table (tabel default)</h4>
   <table class="table">
    <thead>
     <tr>
      <th>Nama</th>
      <th>Alamat</th>
     </tr>
    </thead>
    <tbody>
     <tr>
      <td>Ahmad</td>
      <td>Lingsar, Lombok Barat</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Yudi</td>
      <td>Mataram</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Anto</td>
      <td>Praya, Lombok Tengah</td>
     </tr>
    </tbody>
   </table>
  </div>
 </body>
</html>
setelah menuliskan kode tersebut dengan benar, maka kurang lebih hasilnya akan seperti ini:
bag 5 - 1
Pada gambar diatas merupakan hasil yang kita dapatkan. Jadi akan terbentuk sebuah tabel yang hanya menampilkan garis secara mendatar per satuan isi datanya.

Membuat tabel dengan garis border

Pada file yang sama, tambahkan  (ketik ulang, jangan copas) code berikut:

<!-- Class table bordered -->
   <h4>Tabel dengan class table table-bordered (tabel yang memiliki garis pemisah/border)</h4>
   <table class="table table-bordered">
    <thead>
     <tr>
      <th>Nama</th>
      <th>Alamat</th>
     </tr>
    </thead>
    <tbody>
     <tr>
      <td>Ahmad</td>
      <td>Lingsar, Lombok Barat</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Yudi</td>
      <td>Mataram</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Anto</td>
      <td>Praya, Lombok Tengah</td>
     </tr>
    </tbody>
   </table>
Setelah menuliskan kode diatas dengan benar, maka beginilah hasil yang kita dapatkan..
bag 5 - 2
Untuk membedakan sedikit hasilnya, saya sudah beri tanda merah pada hasil yang kita peroleh seperti gambar diatas. Jadi tabel yang akan kita dapatkan memiliki garis border (pembatas / pemisah) seperti tabel kebanyakan.

Membuat tabel hover

Pada file yang sama, tambahkan lagi (ketik ulang, jangan copas) code berikut:

<!-- Class table hover -->
   <h4>Tabel dengan class table table-hover (tabel yang memiliki efek saat cursor ada diatas suatu baris)</h4>
   <table class="table table-hover">
    <thead>
     <tr>
      <th>Nama</th>
      <th>Alamat</th>
     </tr>
    </thead>
    <tbody>
     <tr>
      <td>Ahmad</td>
      <td>Lingsar, Lombok Barat</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Yudi</td>
      <td>Mataram</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Anto</td>
      <td>Praya, Lombok Tengah</td>
     </tr>
    </tbody>
   </table>

Setelah menuliskan kode diatas dengan benar, maka beginilah hasil yang kita dapatkan..
bag 5 - 3
Nah pada gambar yang diberi tanda merah diatas, sekilas tidak terlihat bedanya antara tabel hover dengan tabel default bootstrap, tapi kalo anda sudah mencobanya, anda akan tau sendiri kok. Jadi bedanya yaitu, pada tabel hover ketika cursor anda tepat berada pada suatu baris data tertentu, maka warnanya akan mengalami sedikit perubahan.

Membuat tabel striped

Pada file yang sama, tambahkan lagi (ketik ulang, jangan copas) code berikut:

<!-- Class table striped -->
   <h4>Tabel dengan class table table-striped (tabel yang memiliki warna berbeda setiap barisnya)</h4>
   <table class="table table-striped">
    <thead>
     <tr>
      <th>Nama</th>
      <th>Alamat</th>
     </tr>
    </thead>
    <tbody>
     <tr>
      <td>Ahmad</td>
      <td>Lingsar, Lombok Barat</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Yudi</td>
      <td>Mataram</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Anto</td>
      <td>Praya, Lombok Tengah</td>
     </tr>
    </tbody>
   </table>
Setelah menuliskan kode diatas dengan benar, maka beginilah hasil yang kita dapatkan..
bag 5 - 4
Pada tabel striped gini, bentuk tabelnya (barisnya) akan memiliki warna berbeda yaitu putih – abu secara bergantian (sebut saja belang – belang).
Nah setelah kita tau bagaimana membuat tabel dengan bantuan bermacam – macam class table yang ada pada bootstrap, kita juga dapat mengkombinasikan semua class tersebut untuk mendapatkan suatu bentuk tabel yang lain. Misalnya seperti berikut ini:

<!-- Class table Kombinasi -->
   <h4>Tabel dengan class table Kombinasi</h4>
   <table class="table table-hover table-bordered table-striped">
    <thead>
     <tr>
      <th>Nama</th>
      <th>Alamat</th>
     </tr>
    </thead>
    <tbody>
     <tr>
      <td>Ahmad</td>
      <td>Lingsar, Lombok Barat</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Yudi</td>
      <td>Mataram</td>
     </tr>
     <tr>
      <td>Anto</td>
      <td>Praya, Lombok Tengah</td>
     </tr>
    </tbody>
   </table>
Setelah menuliskan kode diatas dengan benar, maka beginilah hasil yang kita dapatkan..
bag 5 - 5
Kalo yang terakhir ini, hasilnya akan sesuai kreasi anda. Jadi silahkan berkreasi terus ya. 
Oke, bahasan kita mengenai tabel bootstrap sudah kelar ya. Jadi kita lanjut di bagian selanjutnya dengan bahasan yang lain.

Belajar Codeigniter Bagian 1: Apa Itu Codeigniter Dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Apa Itu Codeigniter Dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Selamat datang di bahasan pertama mengenai Codeigniter. Kali ini kita akan mempelajari apa itu codeigniter dan bagaimana cara menggunakannya. Mungkin sebelumnya anda sudah pernah membangun suatu aplikasi website dengan php native? Melelahkan bukan? Dimana kita harus membangun sistemnya dari awal, menulis sintaks yang sama secara berulang ulang.
Seiring berjalannya waktu, banyak framework mulai bermunculan untuk memudahkan para eeb developer dalam membangun aplikasi webnya salah satunya yaitu Codeigniter. Yap, codeigniter merupakan salah satu framework php yang paling banyak digunakan oleh para developer untuk membangun website mereka. Pengembangan dengan framework codeigniter juga sangatlah baik. Berikut kita akan pelajari apa itu codeigniter serta bagaimana cara menggunakannya.

Apa itu codeigniter?

Framework adalah sekumpulan instruksi yang dikumpulkan dalam suatu class dan function  - function dengan fungsinya masing - masing untuk memudahkan web developer dalam pemanggilannya tanpa harus menuliskan sintaks yang secara berulang ulang. Hal ini guna menghemat waktu dan mencegah penulisan sintaks yang sama secara berulang ulang agar terciptanya suatu source code yang bersih dan terstruktur.
Codeigniter merupakan sebuah framework php yang bersifat open source dan menggunakan konsep MVC (Model - View - Controller). Codeigniter dibuat dengan tujuan yang sama seperti framework lainnya yaitu untuk membantu memudahkan pekerjaan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasj web tanpa harus membuatnya dari awal.

Lalu, apa itu konsep MVC?

MVC merupakan suatu teknik atau konsep yang memisahkan komponen utama menjadi tiga komponen yaitu berupa Model, View, dan Controller.
  • Model : merupakan komponen yang menangani hubungan antara sistem yang kita buat dengan pengolahan atau manipulasi database. Seperti misalnya mengambil data dari database, menginput data, dan pengolahan database lainnya. Semua instruksi yang berhubungan dengan pengolahan database diletakkan didalam model.
  • View: merupakan bagian yang menangani user interface atau halaman yang alan ditampilkan pada user. Tampilan dari user interface dikumpulkan pada view untuk memisahkannya dengan model maupun controller sehingga memudahkan web designer dalam meletakkan pengembangan tampilan website.
  • Controller: merupakan kumpulan instruksi aksi yang menghubungkan antara model dengan view, jadi user tidak akan berhubungan dengan model secara langsung, intinya dari view kemudianS controller yang mengolah instruksi.


Dari penjelasan tentang konsep MVC tersebut, dapat kita simpulkan bahwa controller memiliki fungsi sebagai prnghubung antar model dengan view. Misalnya pada suatu aplikasi website yang menampilkan data dengan konsep MVC, maka controller akan menangani suatu instruksi pada model yang mengambil data dari database, kemudian controller meneruskannya ke bagian view untuk ditampilkan ke user.

Apa saja kelebihan Codeigniter?

  • Sintaks yang bersih dan terstruktur 
  • Mempersingkat waktu pengerjaan / pengembangan aplikasi
  • Mudah dalam penggunaan
  • Tersedianya fasilitas helper dan library yang dapat membantu developer dalam membuat pagination, session, manipulasi url dan lainnya
  • Keamanan sistem sudah cukup baik, karena user atau pengakses tidak berhubungan langsung dengan database
  • Banyaknya komunitas developer yang menggunakan codeigniter yang tentunya akan sangat membantu apabila kita menghadapi suatu kendala tertentu dalam proses pengembangan.

Bagaimana cara menggunakan codeigniter?

Menggunakan codeigniter sangatlah mudah, anda dapat mendownload codeigniter pada situs resminya di www.codeigniter.com. Kemudian anda tinggal mengekstrak isi folder codeigniter tersebut di localhost (folder htdocs jika anda menggunakan Xampp sebagai web servernya). Misalnya disini saya ekstrak file codeigniter saya ke dalam folder bernama blog seperti berikut ini:

Kemudian kita tinggal menjalankannya pada browser dengan alamat localhost/blog (atau sesuai nama folder anda). Jika berhasil maka tampilannya akan seperti berikut ini:

Sekian dulu bahasan kita kali ini mengenai apa itu codeigniter dan bagaimana cara menggunakannya. Pada bagian selanjutnya kita akan membahas dasar - dasar penggunaan codeigniter pada aplikasi web yang kita buat, seperti pembuatan model, view, controller maupun bagaimana memanipulasi helper, library serta uri segment.
Untuk lebih jelasnya dari tutorial ini, anda bisa menonton videonya pada link berikut ini : tutorial install codeigniter

Belajar Bootstrap Bagian 4: Membuat Form Dengan Bootstrap


Membuat Form Dengan Bootstrap

Form merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah website, entah itu untuk urusan pendaftaran, login, maupun form isian lain yang memungkinkan. Untuk itu, pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana membuat form dengan bantuan bootstrap.
Apabila sebelumnya dalam urusan pembuatan form kita sering direpotkan dengan bagaimana caranya agar form terlihat menarik, maka dengan bootstrap membuat form merupakan suatu hal yang mudah. Kita tinggal memanggil class dari form pada tag <form>. Bootstrap sendiri memiliki beberapa jenis class form yang bisa digunakan antara lain.
  • Form Inline: form yang segaris atau sejajar, sangat cocok digunakan untuk form pencarian ataupun untuk aktivitas log in seperti yang sering kita lihat di facebook misalnya.
  • Form Vertical: bisa dibilang ini adalah bentuk form default-nya, karena pada pembuatan form dengan jenis ini kita tidak harus melakukan pemanggilan class-nya secara utuh (form-vertical). Class-nya bisa dipanggil hanya dengan form saja.
  • Form Horizontal: tidak berbeda jauh dengan form-vertical, hanya saja form ini akan terlihat sedikit lebih lebar.
Itulah sedikit penjelasan tentang beberapa jenis form yang ada di bootstrap. Sekarang kita akan memulai untuk belajar bagaimana cara membuatnya.

Membuat Form Inline

<!DOCTYPE html>
<html>
	<head>
		<title>Belajar Bootstrap</title>
		<link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
		<link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
	</head>
	<body>
		<div class="container">
			<h3>Belajar Membuat Form Dengan Bootstrap</h3>
			<hr>
			<!-- Form Inline -->
			<h4>Form Inline (sejajar)</h4>
			<form class="form-inline">
				<div class="form-group">
					<label>Nama</label>
					<input class="form-control" type="text" name="#">
				</div>
				<div class="form-group">
					<label>Alamat</label>
					<textarea class="form-control"></textarea>
				</div>
			</form>
		</div>
	</body>
</html>

Jika code diatas sudah diketik dengan benar, maka hasil yang akan tampil akan seperti berikut ini:

Saya jelaskan sedikit..

<form class="form-inline">
	<div class="form-group">
		<label>Nama</label>
		<input class="form-control" type="text" name="#">
	</div>
Pada script diatas, kita memanggil form berbentuk inline, maka akan tampil form isian yang sejajar/segaris. Kemudian class form-group ini merupakan suatu class yang digunakan untuk mengelompokkan per kolom isian agar terlihat rapi. Selain itu ada class form-control yang digunakan untuk membuat kolom isian menggunakan tema bootstrap.


Membuat Form Vertikal

Pada file yang sama, coba tambahkan code berikut ini:
<!-- Form Vertikal -->
<h4>Form Vertikal</h4>
<form class="form-vertical">
	<div class="form-group">
		<label>Nama</label>
		<input class="form-control" type="text" name="#">
	</div>
	<div class="form-group">
		<label>Alamat</label>
		<textarea class="form-control"></textarea>
	</div>
</form>

Jika code diatas sudah diketik dengan benar, maka hasil yang akan tampil akan seperti berikut ini:

Saya jelaskan sedikit..
<form class="form-vertical">
Pada script diatas, kita memanggil form berbentuk inline, maka akan tampil form isian yang berbentuk vertikal seperti pada gambar diatas.

Membuat Form Horizontal

Masih dengan file yang sama, coba tambahkan code berikut ini:
<!-- Form Horizontal -->
<h4>Form Horizontal</h4>
<form class="form-horizontal">
	<div class="form-group">
		<label>Nama</label>
		<input class="form-control" type="text" name="#">
	</div>
	<div class="form-group">
		<label>Alamat</label>
		<textarea class="form-control"></textarea>
	</div>
</form>

Jika code diatas sudah diketik dengan benar, maka hasil yang akan tampil akan seperti berikut ini:

Saya jelaskan lagi..
<form class="form-horizontal">
Pada script diatas, kita memanggil form berbentuk horizontal, maka akan tampil form isian yang berbentuk horizontal seperti pada gambar diatas. Memang antara form vertikal dengan yang horiztontal tidak terlihat perbedaan yang besar, perbedaannya hanya diukuran form-nya saja.

Sekian dulu untuk kali ini, ini hanya dasarnya saja untuk pembuatan form tapi semoga bermanfaat. Lain kesempatan kita bahas lagi lebih dalam mengenai form bootstrap, misalnya untuk form pengisian tanggal menggunakan datepicker dan lainnya.

Belajar Bootstrap Bagian 3: Membuat Tombol Dengan Bootstrap

Membuat Tombol Dengan Bootstrap

Pada bagian sebelumnya kita sudah mempelajari bagaimana implementasi bootstrap ke dalam tampilan web yang akan kita buat. Namun pada bagian sebelumnya kita belum melihat hasil dari implementasi tersebut, nah maka dari itu kelanjutan dari bahasan sebelumnya akan dibahas pada bagian 3 ini. 
Pada bagian ini kita akan mempelajari salah satu contoh sederhana tapi tetap penting untuk dipelajari dari bootstrap yaitu membuat tombol. Tombol merupakan salah satu elemen penting dalam suatu website yang sangat berguna untuk membantu mengakomodir keinginan user. Tentu kita akan bosan melihat tampilan tombol bawaan html yang terlihat kaku. Maka dari itu kita akan belajar bagaimana membuat tombol terlihat menarik dengan bootstrap. Saya berasumsi bahwa anda sudah mendownload bootstrap pada tahap ini.
Pada bootstrap, tombol dapat dikelompokkan dalam ukuran dan warna.

Membuat tombol dengan berbagai ukuran

  • btn-lg : ukuran tombol ini yaitu large (ukuran tombol yang paling besar di bootstrap)
  • btn-md : ukuran sedang
  • btn-sm : ukuran kecil
  • btn-xs : ukurannya ekstra kecil (yang paling kecil di bootstrap)
Kita langsung saja ke contoh code-nya:

<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
  <title>Belajar Bootstrap</title>
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
 </head>
 <body>
  <h3>Belajar Membuat Tombol Dengan Bootstrap</h3>
  <hr>
  <h4>Tombol Berdasarkan Ukuran</h4>
  <button class="btn btn-lg">Tombol btn-lg</button>
  <button class="btn btn-md">Tombol btn-md</button>
  <button class="btn btn-sm">Tombol btn-sm</button>
  <button class="btn btn-xs">Tombol btn-xs</button>
  <br><br>
 </body>
</html>

Nah, kalau sudah selesai maka tampilan tombolnya akan terlihat seperti gambar berikut:

Membuat tombol berwarna

  • btn-default : tombol ini biasanya akan terlihat berwarna putih/warna dasar website yang kita buat.
  • btn-primary : tombol primary akan berwarna bitu gelap.
  • btn-success : tombol success akan berwarna hijau.
  • btn-info : tombol info akan menjadikan tombol berwarna biru muda.
  • btn-warning : tombol warning akan berwarna kuning.
  • btn-danger : tombol akan berwarna merah.
Kita langsung saja ke contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
  <title>Belajar Bootstrap</title>
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
 </head>
 <body>
  <h4>Tombol Berdasarkan Warna</h4>
  <button class="btn">Tombol btn</button>
  <button class="btn btn-default">Tombol btn-default</button>
  <button class="btn btn-primary">Tombol btn-primary</button>
  <button class="btn btn-info">Tombol btn-info</button>
  <button class="btn btn-success">Tombol btn-success</button>
  <button class="btn btn-warning">Tombol btn-warning</button>
  <button class="btn btn-danger">Tombol btn-danger</button>
 </body>
</html>
Kalau sudah, maka hasilnya kurang lebih akan seperti ini:

Kita perjelas sedikit, jadi untuk mendapatkan hasil seperti diatas kita sudah menyisipkan beberapa class dari bootstrap untuk membuat tombol. Misalnya kalau kita ingin membuat tombol berwarna kuning maka class yang kita panggil adalah btn-warning seperti berikut:

Atau misalkan kita ingin membuat suatu tombol dengan ukuran dan warna sesuai keinginan kita, misalnya saya contohkan disini adalah tombol berwarna hijau dengan ukuran ekstra kecil, maka class yang kita panggil akan menjadi seperti berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
  <title>Belajar Bootstrap</title>
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
  <link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
 </head>
 <body>
  <h4>Membuat tombol dengan ukuran dan warna tertentu</h4>
  <button class="btn btn-sm btn-success">Tombol xs success</button>
 </body>
</html>
Dan hasilnya kurang lebih akan seperti ini:

Catatan: kalau tombol masih dalam keadaan tampilan tombol bawaan html, coba periksa pemanggilan class-nya sudah benar atau tidak. Atau coba periksa lagi lokasi file dari bootstrap anda apakah sudah benar dengan pemanggilan lokasi di source-nya seperti pada Bagian 2: Belajar Menggunakan Bootstrap.

Belajar Bootstrap Bagian 2: Belajar Bagaimana Cara Menggunakan Bootstrap

Bagaimana Cara Menggunakan Bootstrap?

Apabila pada bagian sebelumnya kita sudah mengetahui Apa itu Bootstrap dan apa fungsinya, maka pada bagian kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara menggunakan atau mengimplementasikan Bootstrap didalam tampilan web yang akan kita buat. Sebelum memulainya, pastikan anda sudah mendownload file bootstrap terlebih dahulu di getbootstrap.com. Kemudian ekstrak file bootstrap yang sudah anda download tadi kedalam folder baru, beri saja nama foldernya belajar bootstrap. Kurang lebih susunan filenya akan seperti ini:

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan bootstrap didalam tampilan web yang kita buat, yaitu dengan cara menginstall bootstrap secara offline (dengan mendownload file bootstrap seperti yang sudah dilakukan tadi) atau dengan menginstallnya secara online. Sama aja sih sebenarnya, hanya saja kalau kita mengimplementasikan bootstrap lewat cdn (online) tentu saja kita harus terkoneksi dengan internet untuk dapat melihat hasilnya. Jadi kali ini kita lakukan secara offline saja.

Nah kalau sudah, sekarang kita mulai kodingnya. Buka editor anda semisal Notepad++, Sublime atau yang lainnya. Nah disini saya menggunakan Sublime, lebih nyaman aja. Kemudian kita buat file baru beri saja nama index.html atau sesuai keinginan anda, save filenya di folder belajar bootstrap tadi. diantara tag <head> ... </head>  tulis kode seperti berikut ini:

index.html

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="./css/bootstrap.min.css">
Perlu diperhatikan pemanggilan lokasi file harus sesuai dengan lokasi dimana file css dari Bootstrap anda disimpan.
Sekian dulu untuk kali ini, kita lanjut di bagian berikutnya.

Belajar Bootstrap Bagian 1: Apa itu Bootstrap dan Fungsinya?


Apa itu Bootstrap? Apa Fungsinya?

Bootstrap adalah sebuah framework CSS yang dibuat oleh twitter untuk memudahkan pekerjaan para front-end web developer dalam membangun dan mengembangkan sebuah tampilan situs/aplikasi web yang dinamis. Dengan adanya Bootstrap para developer tidak perlu lagi merancang CSS untuk tampilan dari awal, sehingga membuat waktu pengerjaan web menjadi jauh lebih singkat.
Bootstrap dilengkapi dengan beberapa komponen JavaScript dalam bentuk jQuery plugin. Mereka menyediakan elemen antarmuka pengguna tambahan seperti kotak dialog, tooltips. Bootstrap juga memperluas fungsi beberapa elemen antarmuka yang ada, termasuk fungsi auto-complete untuk bidang masukan.
Bootstrap sangat kompatibel dengan versi terbaru dari browser terkenal seperti Google Chrome , Firefox , Internet Explorer , Opera , dan Safari browser.
Sejak versi 2.0 Bootstrap juga mendukung desain web responsif, ini berarti tata letak halaman web dapat menyesuaikan tampilan secara dinamis dengan mempertimbangkan karakteristik dari perangkat yang digunakan (desktop, tablet, dan ponsel).
Dimulai dari versi 3.0, Bootstrap (sampai sekarang) mengadopsi desain mobile-first, menekankan desain yang responsif secara default. Kabar terbaru mengatakan bahwa Bootstrap versi 4.0 alpha akan segera release dengan menambahkan dukungan Sass dan flexbox.

Kelebihan Bootstrap:

  1. Estimasi waktu pengerjaan tampilan menjadi lebih cepat. Karena elemen - elemen yang umumnya ada dalam sebuah tampilan web sudah disediakan dalam bentuk class, jadi kita hanya tinggal memanggil class - class tersebut.
  2. Tampilan web terlihat lebih rapi karena pada dasarnya tampilan yang dibentuk ole Bootstrap sudah terstruktur.
  3. Tampilan lebih ringan ketika di-load.
  4. Dokumentasi yang lengkap. Bootstrap mempunyai kelebihan dalam hal dokumentasi, sehingga kita tidak kesulitan untuk menemukan referensi dalam mempelajarinya.

Kekurangan Bootstrap:

  1. Tampilan website yang kita buat, akan memiliki kemiripan dengan tampilan milik orang lain yang juga menggunakan Bootstrap sebagai dasar dari tampilannya.
  2. Salah satu kemampuan bootstrap adalah minim gambar karena memanfaatkan CSS3, namun disisi itu pula kekurangan dari bootstrap, CSS3 yang dikembangkan twitter dan yang lainnya belum mampu menghasilkan tampilan yang seragam di berbagai peramban halaman web.
Bootstrap adalah open source yang tersedia di official site mereka di getbootstrap.com maupun GitHub. 

Contoh Laporan Penelitian Biologi Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh. 
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita banyak manfaat juga sebagai bintang berdekatan dengan bumi dengan jarak 149.680.000 (Km). Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. 
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
  1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
  2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?

C. Hipotesis
  1. Ada.
  2. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau.

D. Tujuan Penelitian
  1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
  2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


A. Kerangka Teoritis 

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban. 
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
2. Perkecambahan 
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. 

a. Tahapan Perkecambahan 
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).  
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. 
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. 
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. 

b. Macam perkecambahan 
-Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas. 
-Perkecambahan Hipogeal 
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri. 

c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun daunnya terasa amat basah. 
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. 

BAB III

METODE PENELITIAN



A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok yang bertempat di lingkungan Suranadi, kecamatan Narmada.
2. Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan dari tanggal  20 s/d 26 agustus 2013.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
  • Cahaya Matahari
2. Variabel Terikat
  • Kacang hijau
3. Variabel Kontrol
  • Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap
  • Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang
C. Pengumpulan Data
1. Alat dan Bahan
-Alat
  • Alat tulis
  • Alat ukur (penggaris)
  • Gelas air mineral bekas              2 buah
-Bahan 
  • Air 
  • Bibit kacang hijau                      5 biji/gelas
  • Kapas
2. Metode Penelitian
Pengamatan kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-3 dalam kurun waktu 7 hari masa tanam.
3. Teknik Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur, berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada masing-masing pot plastik yaitu pemberian  air dua sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu  sendok makan pada sore hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan penggaris. 

4. Cara Kerja
  1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
  2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
  3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.
  4. Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" dan "Terang".
  5. Letakkan gelas yang sudah diisi dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan yang berbeda, yaitu gelas dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh, sedangkan gelas dengan label "Gelap" ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari.
  6. Ukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman saat tubuh tanaman tersebut mulai tumbuh di atas permukaan tanah.
  7. Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA



A. Tabel Hasil Pengamatan
Pot
Pencahayaan
Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-
Rata-rata (cm)
Total Tinggi Tanaman (cm)
Keterangan
1
2
3
4
1
Gelap
2,60
1,40
2,50
2,45
2,28
8,95
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-3.
2
Terang
1,85
1,60
1,56
1,70
1,68
6,71
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan semua biji muncul daun pada hari ke-3.
 
B. Analisis Data
Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan berkecambah pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya. Tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.
Pada hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.



C. Pembahasan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. 
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.


BAB V

PENUTUP


A. Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah benar.
  2. Hipotesis kami yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar. Hal itu terlihat dari kacang hijau yang di tanam di tempat gelap mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada tempat yan terang. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap
B.  Saran
Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

Gambar 1. Perbedaan pertumbuhan masing-masing tanaman sesuai intensitas cahaya yang diperoleh.