Contoh Proposal Bahasa Indonesia Class Meeting

Contoh Proposal Bahasa Indonesia Class Meeting


PROPOSAL KEGIATAN CLASS MEETING SISWA
SMA NEGERI 1 NARMADA
Jln. Suranadi no. 51


A.          Latar Belakang

Pada tanggal 7 s/d 15 Februari 2014 akan diadakan Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini akan menjadikan siswa untuk belajar dan bekerja keras dalam menghadapi UAS. Oleh karena itu siswa membutuhkan kegiatan yang dapat menyegarkan pikiran mereka agar menjadi segar kembali setelah menghadapi UAS. Apabila tidak diadakan classsmeeting akan berdampak negatif bagi para siswa, karena bisa meningkatkan emosi sosial mereka.
Classmeeting merupakan suatu kegiatan yang dapat menyegarkan pikiran dan dapat membuat pikiran yang tegang akibat UAS menjadi tenang kembali. Kegiatan ini dilakukan pasca UAS yaitu pada tanggal 17 s/d 21 februari 2014. Class meeting ini juga bertujuan untuk mengembangkan bakat, potensi, dan kreativitas yang dimiliki oleh para siswa untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik.

Contoh Laporan Kimia Transisi Periode 4

Contoh Laporan Kimia Transisi Periode 4


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Korosi dalam istilah sehari-hari kita kenal sebagai peristiwa perkaratan. Korosi ini sebenarnya merupakan peristiwa oksidasi logam oleh gas oksigen yang ada di udara membentuk oksidanya. Proses korosi banyak menimbulkan masalah pada barang-barang yang terbuat dari besi walaupun logam-logam lain (kecuali logam mulia) dapat juga mengalami korosi. Jadi, jelas korosi dikenal sangat merugikan.
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual da fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan ini difokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada besi.
Proses perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis (otokatalis) pada peristiwa korosi selanjutnya.
CONTOH LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

CONTOH LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU


BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang


            Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh media tanam (tanah) yang subur  serta pupuk yang digunakan. Contohnya menggunakan  pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang bersifat alami yang berasal dari kotoran binatang, seperti pupuk kandang dari kotoran sapi, ayam, kambing dan sebagainya. Apabila menanam suatu jenis tumbuhan dengan menggunakan pupuk kandang maka tumbuhan tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal karena pengaruh dari pupuk tersebut.
            Tanaman kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.


B.        Rumusan Masalah


1.      Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2.      Apakah jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?


C.       Hipotesis


1.      Jika tanaman  kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda.
2.      Jenis pupuk kandang yang paling baik yaitu pupuk kandang ayam, dan pupuk yang kurang baik adalah pupuk kandang kambing.

D.       Tujuan Penelitian


1.      Mengetahui Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2.      Mengetahui jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

                   
E.           Manfaat Penelitian


            Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.       Kerangka Teoritis

1.      Pertumbuhan

            Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.


2.      Perkecambahan

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.
ü   Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
ü   Spesialisasi      : Sel-sel yang sejenis berkelompok
ü   Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
ü   Organogenesis sel: Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
ü   Morfogenesis sel  : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi
ü   Perkecambahan:Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk   hidup baru
Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran tersebut berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang.




3.      Tanaman Kacang Hijau

a.          Pengertian Kacang Hijau

            Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
            Tanaman kacang hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan menghasilkan produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalsium (Ca)  dan Kalium(K).           Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam unsur  utama ialah Mangan (Mn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).


b.         Klasifikasi Kacang Hijau

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( Dikotil / Berkeping dua )
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales


4.      Pupuk Kandang


        Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah),  ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda, tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan binatang-binatang tersebut.
        Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun mineral. Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberikan suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisme. Komposisi kimiawi pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya adalah sebagai berikut:


Unsur-unsur kimiawi

Pupuk Kandang
Domba (%) **
Kuda (%) ***
Sapi (%) **
Ether
2,8
1,9
2,8
Air dingin
19,2
3,2
5,0
Air panas
5,7
2,4
5,3
Hemisellulosa
18,5
23,5
18,6
Sellulosa
18,7
27,5
25,2
Lignin
20,7
14,2
20,2
Total Protein
25,5
6,8
14,9
Debu
17,2
9,1
13,0

Keterangan:
** Ekskreta padat dan cair         ***  Ekskreta padat saja
            Pupuk kandang dari kotoran domba kandungan proteinnya tinggi, juga air dingin sebagai pelarut bahan-bahan organik dan debunya, tapi pupuk kandang kotoran domba rendah kandungan sellulosa. Pupuk kandang dari kotoran kuda rendah kandungan proteinnya dan tinggi kandungan sellulosanya dan hemisellulosa. Sedangkan pupuk kandang dari kotoran sapi persentase kandungan unsur-unsurnya berada diantara kedua jenis pupuk kandang tersebut.
            Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam keadaan dingin mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O5, dan 0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung 400 - 600 pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya dalam bentuk terlarut dalam air, dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya.

            Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur kimiawi (nitrogen, P2O5, dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.

Pupuk Kandang
Kelembaban (%)
Nitrogen (%)
P2O5 (%)
K2O (%)
Lembu, Sapi
80
1,67
1,11
0,56
Kuda
75
2,29
1,25
1,38
Domba
68
3,75
1,87
1,25
Babi
82
3,75
3,13
2,50
Ayam
56
6,27
5,92
3,27
Merpati
52
5,68
5,74
3,23
                                               
            Mari kita pelajari sebenarnya mana pupuk kandang yang mempunyai persentase yang kita butuhkan untuk tanah kita, perhatikan tabel dibawah ini.

Jenis Hewan
Unsur makro (%)
Unsur Mikro (%)
N
P
K
Ca
Mg
Mn
Fe
Cu
Zn
Ayam
1,72
1,82
2,18
9,23
0,86
610
3475
160
501
Sapi
2,04
0,76
0,82
1,29
0,48
528
2597
56
239
Kambing
2,43
0,73
1,35
1,95
0,56
468
2891
42
291
Domba
2,03
1,42
1,61
2,45
0,62
490
2188
23
225

Sumber : Organic Vegetable Cultivation in Malaysia (2005)

            Dari tabel terlihat bahwa kotoran kambing memiliki unsur N lebih tinggi dibanding dengan kotoran ayam, sapi dan domba. Sedangkan unsur P kotoran ayam paling tinggi, unsur P mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah. Setelah kita mempelajari tabel diatas kita tahu mana yang harus kita pakai sebagai bahan pupuk untuk tanaman kita. Kita butuh unsur N tinggi gunakanlah kotoran kambing, K gunakan kotoran ayam dan seterusnya.
Banyak jenis pupuk kandang yang digunakan, antara lain sebagai berikut:

a.          Pupuk Kandang Ayam

            Pemanfaatan pupuk kandang ayam termasuk luas. Umumnya dipergunakan oleh petani sayuran. Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan. Selain itu, dalam kotoran ayam tersebut tercakup sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara kedalam pupuk kandang terhadap sayuran.
Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kandang ayam, selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya.


b.         Pupuk Kandang Sapi

            Diantara jenis pupuk kandang, pupuk kandang sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi lebih dari 40. Tingginya kadar C dalam pupuk kandang sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pupuk kandang sapi harus dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pupuk kandang sapi dengan rasio C/N di bawah 20.
             Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pupuk kandang sapi secara langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pupuk kandang dengan kadar air yang tinggi di aplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung.

c.         Pupuk Kandang Kambing

            Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pupuk kandang kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N < 20, sehingga pupuk kandang kambing akan lebih baik penggunaanya bila di komposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pupuk kandang ini akan memberikan manfaat yang ,lebih baik pada musim kedua penanaman. Kadar air pupuk kandang kambing relatif lebih rendah dari pupuk kandang sapi dan sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang ayam.
Kadar hara pupuk kandang kambing mengandung kalium yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan pupuk lainnya.



B.        Kerangka Konsep



Text Box: Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
 
                       


 






Text Box: Pupuk Kandang                                                                                                            


 




Keterangan:
                                             
                                        :   variabel yang diteliti


 
                                        :  variabel yang tidak diteliti



BAB III
METODELOGI PENELITIAN


A.       Tempat dan Waktu Penelitian

1.            Tempat Penelitian

           Penelitian ini dilakukan di rumah Deo Marta Dipayana, di dusun Bagek Nunggal, desa Peteluan Indah, kecamatan Lingsar .

2.            Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari tanggal 12 agustus sampai dengan 19 agustus 2013.


B.        Variabel Penelitian


1.      Variabel Bebas/ Manipulasi
ü  Jenis pupuk.

2.      Variabel Terikat/ Respon
ü  Pertumbuhan (tinggi tanaman).
ü  Perkembangan (tanda-tanda perkembangan).
ü  Biji kacang hijau.

3.      Variabel Kontrol

ü  Media tanam.
ü  Lingkungan Penanaman.
ü  Jumlah pupuk (volume).
ü  Waktu penanaman.



C.    Alur Kerja



 

















D.       Pengumpulan Data

1.       Alat dan Bahan
a.       Alat

·               3 buah pot ukuran sedang
·               Skop
·               Alat ukur (penggaris)
·               Alat tulis

b.      Bahan

·               Tanah
·               Air
·               Biji kacang hijau
·               Pupuk kotoran ayam
·               Pupuk kotoran kambing
·               Pupuk kotoran sapi

2.      Metode Pengamatan

            Pengamatan kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-4 dalam kurun waktu 8 hari masa tanam.

3.      Tehnik Penelitian

            Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur, berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada masing-masing pot plastik yaitu pemberian  air dua sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu  sendok makan pada sore hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan penggaris.

4.      Cara Kerja

a.          Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.         Memberi nomor satu sampai tiga pada pot yang telah disiapkan.
c.          Mengisi masing-masing pot dengan tanah hingga dua per tiganya.
d.         Memberi pupuk kotoran ayam pada pot 1 hingga terisi penuh.
e.          Mengulangi langkah ke empat pada pot 2 dan 3 namun dengan pupuk yang berbeda secara berurutan yakni pupuk kotoran kambing, dan pupuk kotoran sapi.
f.          Memberi air pada masing-masing pot dengan takaran yang sama.
g.         Menanam beberapa biji kacang hijau dengan jarak berjauhan.
h.         Meletakkan setiap pot pada lingkungan yang sama dan menyiramnya setiap hari secara teratur dengan volume yang sama.
i.            Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada setiap pot selama 5 hari dimulai pada hari keempat dan mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
j.           Membuat analisa dan menyatakan kesimpulan berdasarkan tabel pengamatan.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA


A.       Tabel Hasil Penelitian

Pot
Jenis Pupuk

Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-
Rata-rata (cm)
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Ayam
1,60
0,40
0,60
0,60
3,80
1,40
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-4
2
Kambing
0,85
5,85
3,60
4,00
2,20
3,30
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan semua biji muncul daun pada hari ke-3.
3
Sapi
0,67
3,81
3,28
1,44
2,24
2,29
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-4.
            Sumber: Hasil Pengamatan

B.        Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau

Sumber: Hasil Pengolahan Data
C.       Analisis Data


            Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap hari tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang terlihat dari bertambahnya tinggi tanaman. Dari data tersebut, juga dapat diketahui kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh jenis pupuk yang berbeda. Semakin besar rata-rata tinggi tanaman, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau itu juga semakin baik, begitu juga sebaliknya.
            Penghitungan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau dalam penelitian yang kami lakukan dimulai pada hari ke-4 (pengukuran pertama) sampai hari ke-8 (pengukuran terakhir) masa tanam. Sedangkan pada hari pertama sampai hari ke-3 tidak dihitung.
            Pada pengukuran pertama yaitu hari ke-4, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,85 cm.  Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,67 cm.
            Pada pengukuran kedua atau  hari ke-5, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,40 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 5,85 cm.  Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,81 cm.
            Pada pengukuran ketiga atau hari ke-6, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,60 cm.  Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,28 cm.
            Pada pengukuran keempat atau hari ke-7, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0,60 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 4,00 cm.  Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,44 cm.
            Pada pengukuran kelima pada hari ke-8, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,80 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,20 cm.  Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,24 cm.
     Dari data di atas, dapat kita bandingan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diberi pupuk kandang ayam, sapi, maupun kambing. Ternyata hanya tanaman kacang hijau yang diberi pupuk kotoran kambing dapat melebihi rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang diberi pupuk lain.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A.       Kesimpulan


            Berdasarkan analisis data di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.      Hipotesis kami yang mengatakan bahwa “jika tanaman  kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda”, terbukti kebenarannya. Kebenaran tersebut dilihat dari percobaan yang kami lakukan, setiap pot memiliki rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang berbeda-beda dan tanda-tanda perkembangan seperti usia berkecambah dan munculnya daun berbeda-beda pula.
2.      Hipotesis kami yang menyatakan bahwa “jenis pupuk yang paling baik adalah pupuk kandang ayam dan yang kurang baik adalah pupuk kandang kambing" tidak terbukti. Hasil penelitian kami menunjukkan sebaliknya,  pupuk kandang kambinglah yang justru paling baik dan pupuk kandang ayam yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.


B.        Saran


            Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan media tanam yang cocok dan nutrisi yang cukup agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Kita dapat menggunakan pupuk alami (organik) sebagai nutrisinya. Contohnya pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, seperti pupuk kandang sapi, ayam, kambing dan sebagainya lebih baik dibandingkan bila menggunakan pupuk buatan (non organik). Pupuk buatan banyak mengandung zat kimia yang tidak baik bagi pertumbuhan suatu tanaman.


DAFTAR PUSTAKA


Anonim. Laporan penelitian biologi pengaruh jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau http://infookesehatan.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-biologi. Di akses 13 agustus 2013.